Oleh: Ustadz Nurdin Apud Sarbini, Lc., M.Pd. (Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus)
Salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya yaitu memberikan pendidikan yang baik. Tujuannya agar anak memiliki pengetahuan dan akhlak yang bisa membimbing dia, orang tua dan masyarakat sekitarnya.
Tentunya sebuah kebahagian yang tak terhingga bagi orang tua memiliki putra putri soleh dan solehah serta senantiasa mendoakan bagi kedua orang tuanya. Hal itu dirasa lebih berharga dari harta.
Dalam hadits dari Abu Hurairah riwayat Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.”
Atau dalam keterangan hadits lain riwayat Imam Ahmad disebutkan:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; Wahai Rabb, dari mana semua ini? maka Allah berfirman; Dari istighfar anakmu.”
Namun, untuk mewujudkan hal itu terkadang orang tua memiliki keterbatasan, baik kemampuannya mendidik anak atau disebabkan kesibukan-kesibukan dunia kerja sehingga mereka tidak memiliki waktu, kapasitas dan kapabilitas untuk memberikan pendidikan yang baik.
Dengan keterbatasan yang ada itu bukan berarti peran atau kewajiban orang tua dalam memberikan pendidikan yang baik bagi anaknya menjadi gugur. Salah satu upaya yang bisa ditempuh dengan melakukan sinergi atau kolaborasi dengan pihak lainnya.
Berkenaan dengan sinergi dalam memberikan pendidikan bagi anak, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (An-Nahl:43)
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah:2)
Kolaborasi yang bisa dilakukan dalam upaya memberikan pendidikan, baik berkaitan dengan pendidikan keduniawian atau pendidikan agama adalah dengan lembaga pendidikan pesantren.
Tentu sebagai orang tua tidak mengharapkan anaknya hanya menguasai hal-hal yang berkaitan dengan dunia saja. Tetapi lebih penting dari itu, anaknya harus bisa menyeimbangkannya dengan urusan-urusan keakhiratan.
Allah sudah mengingatkan terkait hal itu di dalam Alquran, يَعْلَمُونَ ظٰهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْأَاخِرَةِ هُمْ غٰفِلُونَ
“Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (Ar-Rum 30:7)
Jangan sampai putra putri kita lebih banyak pengetahuannya tentang hal-hal keduniaan ketimbang hal-hal prinsip yang itu menjadi kewajiban. Misalnya, dia pintar bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Mandarin, menguasai ilmu matematika, kalau telat pun dikursuskan. Sementara untuk kehidupan akhirat mereka acuh dan abai. Ini jangan sampai terjadi kepada diri kita.
Untuk itu, Pesantren Islam Internasional Al-Andalus mengajak untuk berkolaborasi dalam rangka memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri kita dengan program-program yang ada pada pesantren. Wallahu A’lam. (*)
Sangat mendukung pendidikan anak diponpes tapi kadang mengalami keterbatasan sebagai orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak semoga Allah mudahkan segalanya Amiin…
Assalamualaikum…
Izin Copas ya Pak Ustadz,..🙏