Oleh : Ustadz Nasrullah, Lc., M.H (Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu/ SMPIT Pesantren Al-Andalus Putri)
Seorang muslim yang baik akan bersabar ketika terjadi pertikaian atau perselisihan, sehingga dengan bersabar seorang muslim dapat menyelamatkan dirinya dari kebiasaan buruk yaitu suka melaknat dan mencela orang lain. Kebanyakan orang sangat sulit mengendalikan diri ketika marah, maka yang sering terjadi ketika marah adalah melaknat dan mencela orang lain, sehingga seorang muslim harus dapat menahan diri dari hal tersebut. Hal ini sebagaimana yang diajarkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ، وَلَا اللِّعَانِ، وَلَا الْبَذِيءِ، وَلَا الْفَاحِشِ (رواه ابن حبان)
Bukanlah seorang mukmin orang yang suka mengungkap aib, melaknat, suka menyakiti, dan berperangai buruk.(HR. Ibnu Hiban)
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memberitahu bahwasannya seorang muslim tidak pantas untuk mengungkap aib orang lain, dikarenakan setiap orang tidak suka aibnya diketahui orang lain. Ada jaminan bagi orang yang menutupi aib saudaranya dan ada ancaman bagi orang yang mengunggap aib orang lain, hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ، سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ، كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ (رواه ابن ماجه)
Dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya. (HR. Ibnu Hiban)
Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajari kaum muslimin untuk tidak mudah melaknat orang lain, dikarenakan melaknat orang lain merupakan doa keburukan bagi orang lain. Sikap suka menyakiti merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam sehingga ketika sesama muslim berjumpa, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menganjurkan kaum muslimin untuk mengucapkan salam, dan salam merupakan suatu ikrar pemberian keselamatan dan mendoakan kebaikan bagi orang lain.
Adapun berperangai buruk merupakan sifat yang buruk yang harus dihilangkan dalam jiwa seseorang, dimana orang yang berperangai buruk akan menganggap orang lain selalu salah dan dirinya merasa selalu benar, serta akan bersikap kasar dan tidak akan menghargai orang lain. Oleh sebab itu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengajari kaum muslimin untuk menghilangkan perangai yang buruk dalam diri dan menghiasinya dengan akhlakul karimah.
Apa yang diajarkan Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ merupakan ajaran yang mulia, sehingga bagi kaum muslimin harus mengikutinya serta harus dapat berinteraksi dengan baik antar sesama kaum muslimin. Adapun terjadinya pertikaian yang menjadikan permusuhan harus diselesaikan dengan baik dan jangan marah yang berlebihan karena akan merusak persaudaraan dan persahabatan, sehingga muslim yang kuat adalah muslim yang dapat menahan amarahnya. Marah yang berlebihan akan menyebabkan seseorang melaknat orang lain, dan hal ini dilarang.
Seorang muslim yang baik tidak akan menyakiti orang lain dan berperangai buruk, dikarenakan hal tersebut dapat merusak ukhuwah islamiyah, dimana persatuan ukhuwah islamiyah merupakan cita-cita yang harus diwujudkan dengan saling memperbaiki hubungan interaksi sosial. (*)