Bogor – Pesantren Islam Internasional Al-Andalus Putri menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), di Bumi Perkemahan Cisarua 2, Kecamatan Sukamakmur, Sabtu-Ahad (2-3/8/2023). LDK ini digelar sebagai upaya mengasah jiwa kepemimpinan anggota OSIS.
“Pembekalan seperti ini tentunya sangat berpengaruh ketika mereka nanti menjalankan roda organisasi OSIS di pesantren,” ujar Kepala Bidang Pengasuhan Al-Andalus Putri, Ustaz Tri Sunyoto, S.Pd.
Kegiatan LDK yang mengusung tema Membangun Kader Ummat yang Berkompeten, Berkualitas dan Penuh Dedikasi ini diikuti 36 pengurus OSIS, mulai dari ketua hingga anggota divisi. Pengurus yang tergabung dalam OSIS tahun ajaran 2024-2025 ini terdiri dari santriwati kelas 10, 11 dan 12.
“Dengan skema seperti ini, santriwati kelas 10 dan 11 diharapkan bisa mendapatkan pengalaman lebih ketika waktunya menjabat di periode selanjutnya,” ujarnya.
Baca juga : OSIS Al-Andalus Putra Perkaya Wawasan Kepemimpinan Melalui LDK
Ustaz Tri mengungkapkan, pengurus OSIS dibekali materi seputar kepemimpinan dan manajemen organisasi. Materi ini masing-masing dibawakan Mudir Direktorat Dakwah, Humas dan Media (Dakhum) Ustaz Rijalul Huda, S.Kom.I, dan Mudir Direktorat Putri, Ustaz Abdullah Luthfi, B.Sh., M.Pd.
“Jadi materi yang diberikan lebih kepada pengelolaan organisasi. Poin utamanya yaitu bagaimana mereka dalam posisi keanggotaan OSIS, harus bisa mengambil sikap, keputusan, dan manajerial,” urainya.
Baca juga : Tingkatkan Kepercayaan Diri Santri, Al-Andalus Gelar Pelatihan Public Speaking
Ustaz Tri menambahkan, latihan kepemimpinan ini digelar setiap awal masa kepengurusan OSIS. LDK ini sengaja digelar di luar pesantren, agar supaya anggota OSIS bisa lebih fokus dalam menerima materi latihan.
“LDK ini dilakukan di luar, namun lokasinya dekat dan masih mudah dijangkau dari pesantren. Kenapa di luar, alasannya biar lebih terkondisikan saja. Khawatirnya kalau di dalam pesantren, bisa mengganggu santri lain, atau peserta LDK yang terganggu dalam menerima materi. Jadi biar kegiatannya lebih maksimal, kita laksanakan di luar pesantren dengan pengawasan enam ustazah yang mendampingi,” jelasnya.
“Kami berharap melalui pelatihan kepemimpinan ini, bisa menjadi bekal mereka, tidak hanya ketika mereka berada di pesantren, tetapi bisa menjadi bekal sampai kehidupan mereka di luar sana. Misalnya jika sudah berkuliah, mereka nanti akan lebih aktif lagi melibatkan diri untuk ummat, entah itu di BEM (badan eksekutif mahasiswa) atau yang semacamnya,” pungkas Ustaz Tri. (Fathul Khair)