Bogor – Alumni Pesantren Islam Internasional Al-Andalus, Iip Saefunnawasi diterima kuliah di Universitas Islam Madinah (UIM). Pria yang akrab disapa Iip itu sudah sejak lama ingin melanjutkan pendidikan tingginya di UIM.
Kelahiran 3 Januari 2002 ini dikenal sebagai sosok yang rajin, ulet, dan cerdas. Di pesantren, Iip menonjol dalam pelajaran. Selain itu, ia berhasil menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an.
Sejak masih duduk di SMP IT Al-Andalus, putra dari pasangan Bapak Saeroji dan Ibu Supiyanah ini sudah berhasrat untuk bisa menimbah ilmu di Tanah Suci. Berbekal gairah ini, ia itu terus mengasah kemampuan bahasa arabnya, memperdalam ilmu agama. Dan bersungguh-sungguh dalam menghafal Al-Qur’an.
“Ana selalu berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala. Mudahkanlah hambamu ini untuk bisa belajar di Kota Nabi, mudahkanlah hambamu untuk bisa diterima di UIM di tahun 2023,” ujar Iip.
Baca juga : Kunjungi Al-Andalus, Danramil Sukamakmur Ungkap Pentingnya Wawasan Kebangsaan Bagi Santri
Kabar baik itu datang pada 11 Desember 2023. Iip mendapat pesan melalui email, jika dirinya diterima di UIM.
“Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa ana,” ucap alumni angkatan ke-4 Al-Andalus ini.
Iip sudah terbang ke Madinah pada 22 Januari 2024 lalu. Ia berangkat bersama alumni Al-Andalus lainnya, Muhammad Rayhan Mashab Zulhaidir dan Faqih Itsnan Rufaidi.
Iip mendapat kesempatan belajar di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin UIM melalui program full beasiswa. Selama menjalani studi, Iip akan mendapat banyak fasilitas dan kemudahan. Diantaranya tiket pesawat saat diterima menjadi mahasiswa di Universitas dan pada setiap akhir tahun akademik, mukafa’ah atau tunjangan setiap bulan, tunjangan buku pelajaran, asrama dan layanan lainnya.
“Ini amanah yang harus ana tunaikan, karena ana membawa nama baik keluarga, nama baik pesantren Al-Andalus, dan membawa nama baik negara Indonesia. Semoga Allah mudahkan perjuangan ini,” urainya.
Saat kali pertama menginjakkan kaki di Madinah, Iip mengakui harus cepat beradaptasi. Baik dengan lingkungan maupun cuaca di sana.
“Proses beradaptasi lumayan kesulitan, terutama cuaca. Tapi saya harus menyesuaikan diri secepat mungkin,” katanya.
Baca juga : Santri Al-Andalus Ikuti Uji Hafalan Al-Qur’an Kemenag RI Tahap 2
Iip kini sudah aktif kuliah di UIM. Dia berharap proses perkuliahannya bisa berjalan lancar hingga selesai.
“Pembelajaran di awal sedikit kaget juga, karena sekarang saya berhadapan langsung dengan masyaikh. Saya harus fokus ekstra mendengarkan masyaikh ketika di kelas dan di halaqah-halaqah,” ungkap pria 22 tahun ini.
Terakhir ia berpesan kepada adik-adiknya di Al-Andalus yang ingin kuliah di UIM, agar mulai mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sekarang. Yang paling utama adalah berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala.
“Bagi teman-teman atau adik-adik saya di Al-Andalus, kalau antum menginginkan sesuatu, maka jujurlah kepada Allah subhanahu wata’ala. Perbanyak do’a, ikhtiar dengan sungguh-sungguh, belajar bahasa Arab, hafalkan Al-qur’an, pelajari ilmu syariat dengan sungguh-sungguh, kemudian tawakkal. Insyaallah Allah subhanahu wata’ala mengabulkan keinginan kita semua,” pungkasnya. (Fathul Khair)