Bandung — Departemen Pendidikan bekerja sama dengan Departemen Ekonomi Produktif (DEP) Pesantren Islam Internasional Al-Andalus memiliki program studi banding entrepreneurship ke sejumlah tempat. Kali ini santri putri diajak berkunjung ke salah satu tempat percetakan Alquran di Indonesia, Syaamil Quran di Kota Bandung.
Studi banding ke Syaamil Quran dilaksanakan pada Rabu, (12/2/2020) dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
Mudir DEP Ustadz Teguh Hudaya mengatakan, pemilihan lokasi studi banding entrepreneuship ke Syaamil Quran agar para santri memiliki wawasan entrepreneur dalam bidang Alquran.
“Percetakan Alquran di Indonesia yang dimiliki orang Islam enggak banyak, mungkin di bawah 10. Untuk itu kita memperkenalkan tempat pencetakan Alquran di Syaamil biar santri tahu proses pencetakan Alquran yang halal itu seperti apa,” kata dia yang juga ikut mendampingi santriwati berkunjung ke Syaamil, Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Santri Kelas XI A Studi Tour Entrepreneurship ke Institut Tazkia
Di awal kunjungan, santriwati Pesantren Al-Andalus diberikan pemahaman tentang pentingnya berinteraksi dengan Alquran. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memperkenalkan sejarah Syaamil Quran, bagaimana Syaamil berusaha memenuhi kebutuhan Alquran dengan menciptakan produk sesuai segmentasi dan keperluan untuk memudahkan masyarakat memahami Alquran.
“Sesuai tagline-nya ‘Bersama Syaamil Quran, belajar dan memahami Alquran jadi mudah dan menyenangkan’,” kata salah seorang pemandu dari Syaamil, Ramdan.
Peserta wisata quran selanjutnya mengunjungi ruang kreatif tempat Alquran dicetak. Didalam ruang kreatif tersebut terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari layout naskah Alquran, memeriksa khat/tulisan Alquran serta proses pembuatan gambar-gambar kartun untuk nantinya akan dibuat menjadi buku-buku cerita Islami.
“Semua Alquran yang hendak dicetak diproses menggunakan komputer grafis. Maka dari itu sebelum naskah Alquran ini naik cetak barulah tim QC (quality control) yang akan memeriksa setiap huruf dari Alquran tersebut,” bebernya.
Baca juga: Alhamdulillah, Hafizhah Zhafira Arwa Rampungkan Hafalan Alquran 30 Juz
Terakhir, peserta diajak mengunjungi tempat produksi. Alquran di Syaamil dicetak dengan tiga mesin besar 4 warna yang mempunyai kecepatan 9000 lembar per jam.
Di proses produksi, para santriwati Al-Andalus diajak melihat proses lipat, jahit, pembuatan cover hingga proses packing dan siap didistribusikan ke seluruh Indonesia.(*)