Bogor — Keluarga besar Pesantren Islam Internasional Al-Andalus melaksanakan shalat ghaib untuk putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Hal itu juga sekaligus mengikuti imbauan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat (MUI Jabar).
MUI Jabar sebelumnya mengimbau masyarakat muslim untuk menggelar shalat ghaib untuk Eril. Imbauan itu dituangkan dalam surat edaran MUI Jawa Barat dan dirilis setelah pihak keluarga Ridwan Kamil menggelar pertemuan di Kantor MUI Jawa Barat, Kamis (2/5/2022).
Shalat ghaib diikuti para santri dan pegawai, baik yang ada di lingkungan Pesantren Al-Andalus Putra maupun Pesantren Al-Andalus Putri.
Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus, Ustaz Nurdin Apud Sarbini mengaku turut berduka atas musibah yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil.
“Kita sudah mendengar kabar duka yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat Kang Emil, kita tahu bahwa beliau sangat kuat menghadapi ujian ini kita doakan mudah-mudahan itu menjadi kebaikan, hikmah untuk beliau-beliau,” kata Ustaz Nurdin kepada tim media Al-Andalus di Kompleks Pesantren Al-Andalus Putri, Jonggol, Bogor, Jumat (3/6/2022).
Untuk itu, sambungnya, dalam rangka mendoakan orang yang meninggal dunia serta mengikuti imbauan para ulama terutama MUI, maka pihaknya menyelenggarakan shalat ghaib
“Semoga ananda Eril sebagaimana yang disabdakan Rasulullah termasuk golongan para syuhada, sebab di antara orang yang mati syahid itu meninggal karena tenggelam, allohumma aamin,” terangnya.
Sebelumnya telah dikabarkan, proses pencarian Eril terus berlangsung hingga Kamis (2/6/2022). Namun dari serangkaian upaya itu belum juga menunjukkan kabar baik.
Diketahui, Eril hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss sejak satu pekan tepatnya Kamis (26/5/2022). Pencarian terus dilakukan oleh Polisi maritim dan tim SAR setempat serta melibatkan komunitas setempat untuk memaksimalkan proses pencarian. Di antara komunitas lokal yang ikut melakukan pencarian yakni dari klub pendayung, para pemancing hingga komunitas berkebun. (*)