Bogor — Penyebaran virus corona jenis baru atau coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia terus meningkat. Guna mencegah penyebaran virus tersebut, pihak Pesantren Islam Internasional Al-Andalus melakukan langkah-langkah preventif.
Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan pihak pesantren, Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus Ustadz Nurdin Apud Sarbini memberikan beberapa imbauan, di antaranya meminta orang tua atau walisantri tidak melakukan kunjungan ke pesantren jika merasa kondisi tubuhnya kurang sehat, setelah pulang dari luar negeri atau pernah berinteraksi dengan warga asing.
Melakukan penyemprotan dengan disinfektan di lingkungan Pesantren Al-Andalus Putra maupun Putri.
Berikut surat edaran yang diterbitkan Pesantren Al-Andalus, Sabtu (14/3/2020):
Sehubungan dengan penetapan status virus Corona (Covid-19) menjadi Pandemi oleh WHO, petunjuk serta pedoman Pemerintah Republik Indonesia, dan berdasarkan hadits Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-:
إِذَا سَمِعْتُمْ الطَّاعُوْنَ بِأَرْضٍ ، فَلَا تَدْخُلُوْهَا ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ فِيْهَا ، فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Melihat bahwa mayoritas santri/wati berasal dari wilayah-wilayah yang positif suspek Corona, dan Pesantren –insyaallah– merupakan lingkungan yang aman dari penyebaran virus tersebut, oleh kerena itu dalam rangka ikhtiar untuk menghindari risiko yang lebih besar, Mudir Aam Pesantren Al Andalus mengambil beberapa langkah sebagai berikut:
1. Membatalkan liburan-liburan yang terjadwal dalam Kaldik TP. 2019/2020 kecuali liburan Idul Fitri 1441H.
2. Menunda berbagai kegiatan besar di luar Pesantren Al Andalus .
3. Menganjurkan seluruh orangtua/wali santri untuk tidak melakukan kunjungan ke Pesantren apabila mengalami sakit atau kondisi badan sedang tidak bugar, atau baru kembali dari luar negeri, dan atau baru berinteraksi dengan warga asing.
4. Melarang orangtua/wali santri mengajak putra/putrinya keluar area pesantren saat kunjungan reguler/pekanan.
5. Menganjurkan seluruh orangtua/wali santri untuk membekali putra/putrinya dengan suplemen peningkat daya tahan tubuh tambahan, seperti madu, jahe, habbatussauda, dll.
6. Melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap orang yang masuk ke area Pesantren.
7. Menunda perjalanan dinas guru dan staff Pesantren ke luar kota dan luar negeri.
8. Melakukan sterilisasi dan pembersihan area-area Pesantren dengan disinfektan.
9. Menyediakan fasilitas hand sanitizer di setiap ruangan, seperti kantor, kelas, asrama, dll.
10. Memeriksan kondisi kesehatan warga Pesantren secara berkala dan melaporkannya.
11. Mengajak semua pihak untuk membudayakan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai dengan pedoman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
12. Dan mengajak semua pihak untuk melakukan ikhtiar syar’i seperti merutinkan membaca dzikir pagi dan petang, dan selalu berdoa memohon kepada Allah supaya dijauhkan dari keburukan, dan bertawakkal sepenuhnya hanya kepada-Nya.
Dan kebijakan ini akan ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan berikutnya. Demikian, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih dan jazakumullahu khairan.(*)