Oleh : Ustadz Arifin Saefulloh, A.Ma., Lc., M.M., M.Pd. (Anggota Litbangwas Pesantren Al-Andalus, Pewaris Sanad Qiroah Asyrah Sughra, Pewaris Sanad lebih dari 75 Kitab dan Mutun Ilmiah)
Waktu adalah suatu konsep yang membantu kita mengukur perubahan dan perkembangan dalam suatu sistem, seperti urutan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Kita bisa menggunakan waktu sebagai alat ukur untuk mengetahui jarak antara peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berurutan. Waktu juga bisa dilihat sebagai dimensi yang membandingkan peristiwa yang terjadi pada waktu yang berbeda. Begitu pentingnya waktu hingga Allah ﷻ bersumpah dengan berbagai jenis waktu di dalam Al-Quran, di antaranya:
- Waktu dhuha (الضحى), Allah ﷻ bersumpah satu kali menggunakan jenis waktu ini, yaitu:
وَالضُّحٰىۙ ١
Demi waktu duha (QS. Ad-Dhuha: 1)
- Waktu malam (الليل), Allah bersumpah 7 (tujuh) kali menggunakan waktu malam, contohnya pada ayat:
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
dan demi waktu malam apabila telah sunyi, (QS. Adh-Dhuha: 2)
- Waktu siang (النهار), Allah ﷻ bersumpah dua kali pada surat Asy-Syams dan Al-Laiy, yaitu:
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ ٣
demi siang saat menampakkannya, (QS. Asy-Syams: 3)
وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ ٢
demi siang apabila terang benderang, (QS. Al-Lail: 2)
- Waktu subuh (الصبح), Allah ﷻ juga bersumpah dua kali pada surat Al-Muddatsir dan At-Takwir:
وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ ٣٤
dan demi subuh apabila mulai terang, (QS. Al-Muddatsir: 34)
وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ ١٨
demi subuh apabila (fajar) telah menyingsing, (QS. At-Takwir: 18)
- Waktu fajar (الفجر), Allah ﷻ bersumpah satu kali menggunakan waktu fajar, yaitu pada surat Al-Fajr ayat 1:
وَالْفَجْرِۙ ١
Demi waktu fajar,
- Waktu ashar (العصر): Allah ﷻ bersumpah satu kali menggunakan waktu fajar, yaitu pada surat Al-‘Ashr ayat1:
وَالْعَصْرِۙ ١
Demi masa,
Nabi kita ﷺ juga mengingatkan akan pentingnya waktu, karena banyak manusia tertipu, terlalaikan, terlenakan, sebagaiamana sabda beliau yang disampaikan Ibnu Abbas -semoga Allah meridhainya- :
نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِيهِما كَثِيرٌ مِنَ النّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ
“Ada dua kenikmatan yang mana manusia banyak tertipu, kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)
Modal waktu yang kita miliki kelak akan ditanya peruntukannya untuk apa, Nabi ﷺ menyampaikan melalui hadits Abu Barzah Al-Aslami:
لا تزول قدما عبدٍ حتى يُسألَ عن عمُرهِ فيما أفناهُ
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba hingga ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan.” (HR. At-Tirmidziy – Hasan Shahih)
Para ulama juga mengingatkan akan pentingnya waktu, diantaranya:
- Imam Hasan Al-Bashriy –semoga Allah ﷻ merahmatinya– berkata:
اِبْنَ آدَمَ إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
“Wahai anak Adam, engkau hanyalah (kumpulan) hari-hari, setiap kali berlalu satu hari, maka telah hilang pula sebagian dirimu”
- Imam Syafi’i –semoga Allah ﷻ merahmatinya– berkata:
الوَقْتُ سَيْفٌ فَإِنْ قَطَعْتَهُ وَ إِلّا قَطَعَتْكَ, وَ نَفْسُكَ إِنْ لَمْ تُشْغِلْهَا بِالْحَقِّ وَ إِلاَّ شَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ
“Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia”.
Manusia tidak mengetahui kapan berakhirnya waktu yang diberikan untuknya.
Al-Hasan Al-Bashriy berkata:
اِبْنَ آدَمَ إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيْفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكَ وَلَسْتَ بِغَدٍّ فَإِنْ يَكُنْ غَدٌّ لَكَ فَكُنْ فِي غَدٍّ كَمَا كُنْتَ فِيْ الْيَوْمَ وَإِلَّا يَكُنْ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِيْ الْيَوْمِ
“Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.”
Setelah kita mengetahui betapa berharganya waktu, maka seharusnya kita sadar untuk mengatur waktu secara maksimal mendatangkan manfaat, diantara langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Membuat prioritas: Tentukan tugas atau kegiatan yang paling bermanfaat dan fokuslah pada kegiatan tersebut terlebih dahulu.
- Menetapkan tujuan: Buat rencana dan target yang jelas untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam waktu yang ditentukan.
- Mengatur jadwal: Buat jadwal harian dan mingguan untuk memastikan bahwa semua tugas dapat diselesaikan tepat waktu.
- Menghindari pemborosan waktu: Fokus pada tugas yang paling bermanfaat dan hindari melakukan hal-hal yang tidak produktif.
- Mengurangi distraksi: Cobalah untuk menghindari distraksi seperti telepon, email, dan media sosial selama mengerjakan tugas penting.
- Meluangkan waktu istirahat dengan baik: Pastikan untuk beristirahat dan meresapi diri secara teratur untuk mempertahankan konsentrasi dan produktivitas.
- Melatih diri: Terus berlatih dan memperbaiki teknik manajemen waktu agar menjadi lebih baik dan efektif.
Inti dari manajemen waktu adalah menggunakan waktu secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Ini melibatkan perencanaan, pengaturan, dan kontrol waktu untuk memastikan bahwa tugas penting dapat diselesaikan tepat waktu, sementara waktu luang dapat digunakan secara bijaksana. Manajemen waktu juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana waktu dapat digunakan dengan baik dan mengelola distraksi dan sumber daya lain untuk mencapai hasil yang optimal.
Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan untuk senantiasa dalam kebaikan, memberkahi waktu kita dan memalingkan kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Wallahu A’lam.(*)