Bogor — Pesantren Islam Internasional Al-Andalus dalam menjalankan prinsip dakwahnya mengedepankan akhlaqul karimah dan hikmah, sehingga mampu mengayomi seluruh civitas pesantren dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satu polanya dengan merekrut pegawai dari kalangan masyarakat sekitar.
Para pegawai ini akan mendapatkan beragam fasilitas, mulai dari hak gaji hingga perhatian pada kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Selain itu ada pula santunan jika terjadi musibah dalam melaksanakan tugas.
Dan wujud perhatian itu dilakukan pesantren untuk keluarga almarhum Imat Syamsudin, mantan security pesantren, kepada warisnya.
Bapak Imat meninggal dunia pada Selasa, 26 Oktober 2021 lalu di rumahnya, Desa Balekambang Kecamatan Jonggol.
Penyerahan santunan dihadiri kedua belah pihak yakni keluarga almarhum dan pihak pesantren bertempat di Kompleks Pesantren Al-Andalus Putri, Jonggol, Bogor, Selasa (9/11/2021).
Dari keluarga, hadir di antaranya istri almarhum, adik almarhum dan saksi 2 orang. Sementara dari pihak pesantren, ada Mudir ‘Am Ustadz Nurdin Apud Sarbini, Mudir Direktorat Dakwah dan Humas Ustadz Rijalul Huda berserta jajarannya, Mudir Direktorat Rumah Tangga Ustadz Adi Winarto, Sekretaris Umum Ustadz Fahmi Hasan dan Kepala Bidang HRD Ustadz Wijatmoko Bintoro Sambodo.
Ustadz Nurdin dalam sambutannya menyampaikan, keluarga besar Pesantren Al-Andalus sangat kehilangan sosok yang memiliki loyalitas tinggi serta rajin beribadah.
“Tapi ya namanya maut, tidak bisa dipercepat atau pun ditunda. Semuanya kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala,” katanya.
Selain itu, Ustadz Nurdin menjelaskan bahwa pesantren memiliki kebijakan jika ada pegawai yang meninggal dunia ada hak yang harus diberikan berupa pesangon dan santunan.
“Tentu acuannya peraturan pesantren mengenai hak dan kewajiban pegawai,” terang dia.
Menanggapi hal itu, pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian pesantren yang begitu besar terhadap para pegawainya terutama yang meninggal dunia.
“Kami mewakili pihak keluarga tentu mengucapkan beribu terima kasih dan mohon maaf jika selama berinteraksi almarhum mempunyai kesalahan,” ujar salah seorang saksi dari pihak keluarga, Ustadz Maman dalam kesempatan yang sama.
Teknis pembagian santunan untuk keluarga almarhum juga dilakukan saat pertemuan tersebut. Hal itu tentu mengacu kepada tata cara pembagian waris berdasarkan Al-Quran dan Hadits atau ilmu faraid.
Selain dari pesantren, dalam pertemuan itu juga diserahkan santunan dari pegawai Al-Andalus, walisantri dan para santri. (*)