Bogor – Pesantren Islam Internasional Al-Andalus meluluskan 98 santri putra dan putri pada acara wisuda angkatan ke-5, Sabtu (22/7/2023). Dalam wisuda yang digelar di gedung Menara 165 Jakarta ini, capaian hafalan Al-Quran para santri mencapai puluhan juz, mulai dari 25 hingga 30 juz.
Hadir pada acara wisuda Mudir Aam Al-Andalus Ustaz Nurdin Apud Sarbini, Lc., M.Pd, Dewan Pembina H. Tarmen Tascha, S.E dan H. Ir. Eridman Tascha, para Mudir Direktorat, tamu undangan, masyayikh serta tenaga pengajar Al-Andalus.
Prosesi wisuda diawali dengan kirab wisudawan, dilanjutkan dengan tilawah Alquran. Kemudian para hadirin mengiringi lagu Indonesia Raya.
Baca juga : Pesantren Al-Andalus Mewisuda Santri SMA IT Angkatan Pertama
Dalam sambutannya, Ustaz Nurdin menyampaikan rasa bangga serta penghargaan kepada seluruh wisudawan santri dan santriwati yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di pesantren Al-Andalus. Harapannya kepada para alumni, pengetahuan yang didapatkan dapat diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat.
“Amalkan sekecil apapun, sedikit apapun, apalagi kalau banyak ilmu yang sudah kalian dapatkan sejak di pesantren. Amalkan, implementasikan, aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kalian,” ujar Ustaz Nurdin.
Ia juga mendorong para lulusan pesantren Al-Andalus agar dapat berperan aktif dalam mengisi sendi-sendi kehidupan di masyarakat. Selain itu, pihaknya juga berharap kepada seluruh alumni untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Kami mendorong putra-putra bapak ibu semua ini, untukt tidak berhenti pendidikannya dengan selesainya masa belajar di Al-Andalus. Mari kita dorong bersama, mari kita terus motivasi mereka, mari kita terus upayakan agar mereka terus melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi,” ujar alumnus Universitas Al-Azhar Kairo ini.
Baca juga : Cetak Sejarah di Al-Andalus, Santri Ini Hafal Alquran Mutqin 30 Juz
Lebih jauh, Ustaz Nurdin berpesan agar alumni Al-Andalus senantiasa menjaga perilaku di mana pun berada. Sebab status santri akan terus melekat, meskipun sudah tidak mondok lagi di pesantren.
“Kalian sudah lulus, bukan selesai status kalian menjadi santri, karena istilah mantan santri itu tidak ada. Artinya apa, maka kalian harus menjaga itu semua dengan perilaku kalian, dengan tindakan kalian, dan dengan apa yang akan kalian rencanakan. Semuanya harus mempertimbangkan itu semua,” urainya.
Terakhir, Ustaz Nurdin berpesan, agar alumni Al-Andalus untuk menjaga salat lima waktu di mana pun berada.
“Yang paling penting ustaz wasiatkan kepada kalian sebagai bentuk pengejewantahan wasiat takwa adalah jaga salat. Utamanya salat fardu jangan sampai kalian tunda-tunda, apalagi kalian tinggalkan,” pungkasnya. (Fathul Khair)