Bogor — Pesantren Islam Internasional Al-Andalus menaruh perhatian khusus soal kelanjutan pendidikan tinggi para alumninya. Demi menyiapkan hal itu, Mudir ‘Am Pesantren Al-Andalus, Ustaz Nurdin Apud Sarbini memutuskan terbang ke sejumlah negara untuk menjajaki kerjasama di bidang pendidikan. Negara yang menjadi tujuan adalah Turki, Yordania dan Mesir.
Berdasarkan informasi yang diterima tim media Al-Andalus, Ustaz Nurdin terbang ke Turki sebagai tujuan pertamanya. Di negara yang melintasi dua benua, Asia dan Eropa itu ia berkunjung ke berbagai lembaga pendidikan.
“Kami tiba di Turki pada Kamis, 16 September 2021 pagi. Di sana kami disambut tim ISC, International Student Center yang juga menaungi Persaudaraan Indonesia Turki. Di sana kami dijelaskan sejarah hubungan diplomasi Indonesia-Turki,” kata Ustaz Nurdin kepada tim media Al-Andalus, Sabtu (25/9/2021).
Menurutnya, lembaga pendidikan pertama yang dikunjunginya adalah Internasional Islamic Boarding School Ihram Cizade. Ia mengaku diterima langsung pucuk pimpinan sekolah tersebut.
“Kita berbincang dan bertukar informasi serta menyampaikan kepada mudir (pimpinan)-nya bahwa kita ingin menjalin kerjasama dan mereka menyambut baik,” ungkapnya.
Selepas dari sana, ujar Ustaz Nurdin, pihaknya juga mengunjungi sekolah internasional lainnya yakni Birikim Hayat Koleji. Lantaran gedung dan bangunan yang ditempati bekas pusat perbelanjaan atau mall, jelasnya, lembaga pendidikan ini memiliki berbagai fasilitas lengkap, di antataranya lift, ruangan-ruangan yang luas.
“Mirip dengan Mahabodhi School yang ada di Singapura. Kita bertukar informasi soal program masing-masing, mereka ingin bekerjasama minimalnya pertukaran pelajar. Mereka juga ingin membalas kunjungan ke Indonesia,” tuturnya.
Selain ke sekolah internasional, Ustaz Nurdin juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah universitas yang ada di Turki. Pada Senin, 20 September 2021, ia berkunjung ke Universitas Uskudar, Istanbul. Kampus ini didirikan oleh Human Values and Mental Health Foundation dan merupakan universitas tematik pertama Turki di bidang Behavioral Health and Sciences.
“Jadi memang Uskudar ini mempunyai kelebihan di bidang kedokteran,” kata dia.
Istanbul Medipol University adalah tujuan berikutnya. Ustaz Nurdin membeberkan bahwa lembaga pendidkan itu merupakan universitas swasta di Istanbul. Universitas ini didirikan Health Education and Research Foundation di tahun 2009. Pendirinya adalah Fahrettin Koca. Universitas ini terdiri dari 12 fakultas, 5 institut, dan 4 perguruan tinggi kejuruan.
“Kampus tersebut dimiliki oleh menteri kesehatan setempat dan didukung penuh sama pemerintah, Mereka punya rumah sakit dan laboratorium terbesar di Turki. Lokasinya terdapat di tengah kota, banyak juga mahasiswa asal Indonesia,” terangnya.
Kunjungan terakhir yang dilakukan Ustaz Nurdin adalah bertandang ke Istanbul Sabahattin Zaim University (IZU) Turki. Saat ini IZU berusia lebih dari 120 tahun serta memiliki tujuh fakultas dan 24 program studi yang terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, terutama pendidikan Islam.
“Di sana kita disambut antusias dan diterima oleh Prof. Dr. Abdulmutallib Arpa, seorang pendiri pusat studi ekonomi Islam di Turki yang markasnya di kampus IZU,” imbuhnya. (*)
Maa syaa Alloh.. Braokalloohu fiikum…