Bogor – Tim dokter Rumah Sakit (RS) Permata Jonggol memberikan pembekalan kepada para santri dan civitas Pesantren Islam Internasional Al-Andalus tentang cara pencegahan penyakit Hepatitis A.
Pembekalan tersebut dikemas dalam acara seminar kesehatan hasil kerja sama antara RS Permata Jongol dan Pesantren Al-Andalus berlokasi di Kompleks Pesantren Al-Andalus Putra, Sukamakmur, Bogor, Senin (30/9/2024).
Hadir dalam acara seminar kesehatan di antaranya, Mudir Pesantren Al-Andalus Putra, Ustaz Aminullah Yasin, Lc,. M.Pd dan jajarannya serta semua santri putra. Narasumber kali ini adalah salah seorang tim dokter RS Permata, dr. Dewi Listiana.
Baca juga : OSIS Al-Andalus Putra Perkaya Wawasan Kepemimpinan Melalui LDK
dr. Dewi mengatakan, hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat disebabkan banyak faktor, salah satu yang terbanyak adalah infeksi virus.
“Hepatitis disebut juga sakit liver atau sakit kuning,” ujarnya.
Waktu yang dibutuhkan atau masa inkubasi Hepatitis A, sambung dr. Dewi, berkisar antara 15-50 hari untuk terinfeksi, namun pada umumnya kurang lebih 28 hari.
“Fase klinis atau gejala hepatitis A di antaranya, demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual muntah, rasa tidak nyaman pada bagian perut, urine berwarna gelap kuning,” beber dr Dewi.
Baca juga : Santriwati Al-Andalus Dibekali Wawasan Soal Bahaya LGBT
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Malahayati ini menjelaskan, tidak semua kasus Hepatitis A harus dirawat di RS. Hanya 11-22 persen saja yang harus mendapat perawatan di rumah sakit.
“Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak atau penyakit dalam. Tidak ada pengobatan spesifik dari penyakit ini dan bagi penderita penyakit hepatitis harus menjalani istirahat di tempat tidur saat mengalami fase akut”, ungkapnya.
Pencegahan yang tepat, kata dr. Dewi, bisa dilakukan dengan seringnya mencuci tangan setelah ke kamar kecil dan sebelum makan, tidak boleh minum air dari sumber yang sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Kebersihan kamar, toilet dan tentunya salah satu pencegahan yang paling efektif yaitu melakukan vaksinasi hepatitis,” ucap anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor tersebut. (*)