Bogor – Pesantren Islam Internasional Al-Andalus mewisuda 95 santri dan santriwati di Ballroom Hotel Ciputra, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (29/6/2024). Hadir dalam acara wisuda santri Al-Andalus angkatan VI tersebut, para Dewan Pembina Yayasan Darul Iman Wattaqwa, yakni H. Ir. Eridman Tascha, Usaz Yusuf Utsman Baisa, Lc, Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., MA.
Selain itu, hadir juga Mudir Aam Pesantren Al-Andalus Ustaz Nurdin Apud Sarbini, Lc., M.Pd, para mudir direktorat, tamu undangan serta para tenaga pengajar Pesantren Al-Andalus.
Ustaz Arifin Badri menyampaikan pesannya kepada para wisudawan agar terus menuntut ilmu, sebab hakikatnya pendidikan tidak dibatasi tempat dimana belajar.
“Dengan wisuda ini bukan berarti pendidikan itu telah berakhir. Pendidikan akan terus melekat dengan kita semua hingga akhir masa kelak,” kata Ustaz Arifin Badri dalam sambutannya.
Wisuda kali ini bertemakan ‘Generasi Rabbani, Mengukir Prestasi, Membangun Negeri’. Torehan hafalan Al-Qur’an para santri yang diwisuda bervariasi ada yang 20, 23, 28 dan 30 juz.
Baca juga : Dua Alumni Al-Andalus Lolos Beasiswa Kuliah di Libya
Ustaz Arifin mengingatkan bahwa manusia dituntut untuk melaksanakan berbagai kewajiban yang telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala termasuk dalam urusan pendidikan.
“Kenalilah apa saja kewajiban yang harus engkau tunaikan bukan inventarislah apa saja hak yang engkau dapatkan. Menuntut hak itu mubah menunaikan kewajiban itu wajib,” tegasnya.
Menurut Ustaz Arifin, pendidikan sukses adalah yang senantiasa menyadarkan manusia akan hakikat la haula wala quwwata illa billah. Ketika spirit itu sudah tertanam, sambungnya, maka tidak akan ada kesombongan sebab keberhasilan yang diraih semata-mata merupakan karunia Allah dan tidak akan ada sifat hasad dan iri ketika saudaranya meraih keberhasilan.
“Di antara parameter pendidikan yang berhasil adalah bagaimana pendidikan itu mengantarkan kita semua untuk menyadari kesalahan dan dosa kita sehingga yang ada adalah upaya meningkatkan diri, upaya berbenah diri, upaya untuk menebus kesalahan dan dosa bukan menghujat, menghina, mengkritik dan merendahkan orang lain gara-gara kita bisa menemukan kesalahan orang. Orang yang hebat adalah orang yang paling cerdas paling jeli menemukan kekurangan dirinya dibanding kekurangan saudaranya,” terang Ketua STDI Imam Syafi’i tersebut.
Baca juga : Digelar Puskanas, Santri Al-Andalus Juara Lomba Matematika dan Bahasa Inggris
Kelanjutan pendidikan para santri yang diwisuda tersebar di sejumlah kampus, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Lampung, Universitas Telkom, Universitas Muhammadiyah Malang, LIPIA Jakarta, Ma’had Aisyah binti Abu Bakar dan Ma’had Aly Imam Bukhari.
Adapun yang melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri yakni di Universitas Al-Azhar Kairo, Yildiz Technical Univesity Turki dan Universitas Islam Madinah.(*)