Bogor — Pesantren Islam Internasional Al-Andalus kembali mengadakan acara ‘Sarasehan dan Sosialisasi Program Pesantren’, yang kali ini mengundang walisantri kelas IX.
Di awal sambutannya, Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus Ustadz Nurdin Apud Sarbini, Lc menyebutkan, SMP IT Al-Andalus menempati rangking 48 dari 657 sekolah tingkat pertama se-Kabupaten dan Kota Bogor.
“Indikatornya adalah nilai Ujian Nasional (UN). Dan kita bersaing dengan sekolah-sekolah negeri dan SMP swasta yang mereka itu di sekolahnya barangkali porsi belajar untuk pelajaran-pelajaran yang di-UN-kan itu lebih. Sedangkan di kita, kita ketahui bahwa anak-anak kita minta menghafal Alquran, hadits, belajar akidah yang benar, tapi alhamdulillah nilainya tidak terlalu mengecewakan kita,” kata Ustadz Nurdin di hadapan walisantri kelas IX di Aula Pesantren Al-Andalus Putri, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Selanjutnya, ia mengingatkan bahwa kapasitas bangunan dan daya tampung di pesantren putra khususnya telah penuh. Untuk itu, ujarnya, pihaknya dalam waktu dekat ini tidak ada rencana untuk menambah fasilitas bangunan. Namun, yang ada membuka pengembangan pesantren di lokasi yang baru.
“Di atas itu (pesantren putra, red) itu sudah full terisi kapasitasnya. Maka kami mohon bila nanti ada himbauan dari Departemen Pendidikan untuk daftar ulang, bagi bapak ibu yang ingin putranya melanjutkan SMA-nya di Andalus untuk mengindahkan himbauan itu sesegera mungkin karena kaitannya dengan penerimaan siswa baru kami,” imbaunya.
Sehingga nanti, terang alumnus Universitas Imam Ibn Su’ud Riyadh-Kingdom of Saudi Arabia Cabang Indonesia -Jakarta ini, pada waktunya walisantri kelas IX tidak mendaftarkan putra atau putrinya berarti dianggap tidak melanjutkan ke SMA Al-Andalus.
“Alhamdulillah jumlah pendaftar, animo masyarakat dari tahun ke tahun grafiknya selalu meningkat dan itu terlihat dari jumlah peserta pendaftaran. Bahkan dari SMP ke SMA juga mengalami lonjakan yang tajam. Tahun ajaran yang sekarang berjalan, kami memprediksi jumlah siswa SMP Al-Andalus yang melanjutkan ke SMA kita itu 50 sampai 55 persen bahkan lebihkan 60 persen. Di awal pendaftaran sedikit yang mendaftar, sehingga kami menerima pendaftar dari luar yang baru. Ternyata pada saat siswa baru sudah kita umumkan hasil tesnya, yang dari SMP ini melonjak, biasanya tahun lalu 50-55 persen ternyata melonjak tajam sampai 85 persen,” papar dia.
Untungnya, sambung Ustadz Nurdin, pihaknya masih punya cadangan ruangan, sehingga lonjakan pendaftar dari SMP Al-Andalus ke SMA yang sampai 80 persen itu bisa diakomidir.
“Untuk tahun ini enggak ada cerita cadangan ruangan itu. Jadi kalau nanti sampai pada waktunya bapak ibu tidak mendaftarkan putra-putrinya, kami sampaikan mohon maaf karena tidak ada lagi ruang kelasnya dan tidak ada asramanya,” pungkasnya.(*)