Bogor – Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus, Ustaz Nurdin Apud Sarbini, Lc., M.Pd menghadiri acara hari jadi Desa Cicantayan Ke-90 sekaligus tasyakuran penetapan penganugerahan gelar pahlawan nasional, KH. Ahmad Sanusi.
KH Ahmad Sanusi merupakan ulama kharismatik dari Cantayan (sekarang Cicantayan, red) Sukabumi dan merupakan teman seperjuangan kakek Ustaz Nurdin yakni KH. Muhammad Bisyri terkenal dengan sebutan Mama Oyon. Mama Oyon adalah pendiri Pesantren Ulul Albaab yang sekarang menjadi Pesantren Al-Andalus Ulul Albaab, cabang dari Pesantren Al-Andalus Jonggol.
Acara tersebut digelar pada Sabtu, 9 November 2024 di aula kantor Desa Cicantayan, Cicantayan, Sukabumi, Jawa Barat. Ustaz Nurdin dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah pesan berkaitan dengan perjuangan para pahlawan.
“Kita tidak boleh melupakan jasa-jasa pahlawan. Pahlawan itu adalah orang-orang yang memiliki sifat keteladanan yang baik yang harus diteladani, seperti yang diajarkan KH. Ahmad Sanusi,” kata Ustaz Nurdin.
Baca juga : Al-Andalus Bersyukur KH. Ahmad Sanusi Jadi Pahlawan Nasional
Ustaz Nurdin mengatakan, setidaknya ada tiga karakter yang dilakukan dan diajarkan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan yang bisa dicontoh untuk generasi saat ini.
Pertama, karakter berjuang untuk menegakkan kebenaran. Hari Pahlawan bukan hanya diperingati secara simbolis tapi lebih dari itu harus meneladani nilai-nilai kepahlawanan. Kedua, bersikap jujur. Ketiga, menjaga persatuan dengan menghilangkan ego yang memecah belah persatuan karena Islam itu mendorong umat untuk bersatu
“Ketika kita bersatu akan menjadi kuat. Makanya, kenapa para pahlawan itu bisa meraih kemerdekaan karena mereka bersatu,” terangnya.
Lebih lanjut Ustaz Nurdin menerangkan, perjuangan dalam kondisi saat ini dengan memerangi kebodohan dari diri setiap orang masing-masing dan meningkatkan kapasitas diri atau capacity building.
“Ada dua jalur untuk meningkatkan kapasitas diri baik yaitu melaui jalur formal maupun nonformal. Formal, anak-anak kita didorong untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Nonformal, adanya kegiatan yang mendorong peningkatan kapasitas diri, baik di tingkat desa maupun RT,” beber Ustaz Nurdin.
Diketahui, KH Anwar Sanusi salah satu pahlawan nasional yang merumuskan sila pertama dalam Pancasila. Bahkan dulu ketika berangkat ke Yogyakarta saat dipanggil Presiden Soekarno kala itu berangkatnya dari rumah KH Mama Oyon di daerah Cicantayan. (*)