Bogor — Pesantren Islam Internasional Al-Andalus melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Insan Vakfi Foundation, Turki. Kerja sama tersebut mencakup tiga aspek, pendidikan, sosial dan ekonomi produktif.
Hal itu yang disampaikan Mudir ‘Am Pesantren Islam Internasional Al-Andalus Ustaz Nurdin Apud Sarbini. Kerja sama di bidang pendidikan, lanjut dia, hal ini berkaitan dengan kelanjutan pendidikan tinggi alumni Al-Andalus di Turki.
“Ketika anak-anak kita ada sana mereka (Insan Vakfi, red) ikut mengontrol bahkan mengupayakan untuk dapat asrama, asrama wakaf supaya cost ketika mereka hidup di sana tidak terlalu tinggi,” kata dia kepada media Al-Andalus, Rabu (9/3/2022).
Baca juga : Sosialisasi Kerjasama Pendidikan Antara Andalus dengan Beberapa Universitas Internasional
Ustaz Nurdin menjelaskan, dengan kerja sama tersebut Insan Vakfi juga bisa melakukan pendampingan bagi santri yang ingin masuk ke berbagai universitas dengan beasiswa penuh.
“Untuk masuk ke universitas full beasiswa itu ada tes, mereka siap memberikan pendampingan untuk persiapan tes itu,” terangnya.
Dan tidak kalah pentingnya juga, kata dia, Pesantren Al-Andalus bisa membuka program kelas internasional di Turki bekerja sama dengan Insan Vakfi.
“Di mana Al-Andalus memungkinkan bisa membuka kelas internasional di Turki. Jadi (jenjang) SMA kelasnya di Turki terutama anak-anak yang ingin lanjut di Turki. Jadi ketika masuk ke universitas, mereka punya kesiapan yang lebih mantap terkait penguasaan lingkungan, bahasa dan lain-lain,” bebernya.
Baca juga : Istanbul Sabahattin Zaim University (IZU) Tawarkan Beasiswa Bagi Santri Al-Andalus
Aspek kedua yang dikerjasamakan, sambungnya, adalah bidang sosial yang berkaitan dengan misi kemanusiaan dan penyaluran bantuan.
“Jadi kalau ada gempa, banjir, perang mungkin kita punya misi kemanusiaan, misalnya menghimpun (dana) bersama-sama, kita menyalurkan bersama-sama,” ucap Ustaz Nurdin.
Baca juga : Asah Kemampuan Bahasa Arab, HRD Gelar Pelatihan Bagi Pegawai Non Guru Diniyah
Alumnus Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor ini melanjutkan, bidang ekonomi produktif menjadi aspek berikutnya yang dikerjasamakan.
“Kita bisa menghimpun orang-orang yang mau investasi kemudian sebagian investasi itu hasilnya disisihkan untuk membiayai kedua hal tadi (pendidikan dan kemanusiaan, red). Kemudian menghimpun wakaf produktif. Misalnya orang berwakaf, bisa wakaf dari hasil investasi baik semuanya atau sebagiannya atau wakaf dari modal investasi tersebut,” ujar dia.
“InsyaAllah ketiga-tiganya akan kita tindak lanjuti karena mereka benar-benar serius dengan melakukan kunjungan balasan kepada kita,” tambahnya. (*)